Skip to main content
Tag

Satu Data Indonesia 2022

Websummit Satu Data Indonesia Day 2

Jakarta, ABDI – Asosiasi Big Data & AI menyelenggarakan Websummit 1dataRI 2022 selama 2 hari, Websummit SDI ini digelar selama dua hari dimana hari pertama dibahas pada artikel di halaman depan majalah ini, yang focus mendukung Perpres 39 / 2019 tentang SDI  dari sisi sektor Industri dan TIK.  Sedangkan hari kedua focus dari artikel ini untuk mendukung Perpres 95 Tahun 2018 tentang SPBE (Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik) atau eGovernment (eGov). PerPres Tentang SPBE bertujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan (Good Governance yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel pada pelayanan publik, serta meningkatkan keterpaduan, interopabilitas & efisiensi sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) atau eGov.

Keynote Speech yang di sampaikan oleh Prof. Dr. Muh Aris Marfai, M.Sc – Kepala Badan Informasi Geospasial atau disingkat BIG membahas kaitan SDI & eGov Cyberverse dengan berbagai Peta Tematik, Data Spasial dan Citra Satelit dengan resolusi yang cukup baik, jika di masa mendatang, dapat di koordinasikan dengan data GPS & data spasial Universe, maka akan membuka cakrawala menuju  era Metaverse eGovernment (SPBE). Presiden Joko Widodo melalui Perpres 9 Tahun 2016 mendorong pemanfaatan & sharing (berbagi pakai) Informasi Geospasial Dasar (IGD) dan Tematik (IGT) untuk melaksanakan pembangunan nasional melalui kebijakan Satu Peta Indonesia (KSPI) yang mengacu pada satu Referensi Geospasial, Satu standar, Satu Basis Data, & Satu Geo Portal Data Spasial.

Perpres No 23 tahun 2021 adalah perubahan dan percepatan atas Perpres 9 Tahun 2016 yang menghasilkan 85 IGT bertambah dengan 72 peta tematik melibatkan 24 Kementrian/Lembaga di 34 Propinsi dengan Peta Resolusi. Sehingga BIG menjadi lembaga sangat strategis ketika kita membahas baik Satu Data Indonesia ataupun eGovernment.

Awal dari ilmu Big Data Analytics, Data Science & AI algorithma adalah tradisional ilmu statistik yang mempelajari dan memberi solusi mengenai data dalam jumlah besar, disini peran Keynote Deputi BPS & Panelist dari BPS & Politeknik STIS menjadi penting. Keynote speech oleh Dr. Margo Yuwono, S.Si, M.Si.- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)di sampaikan oleh Dr. Eng. Imam Mahdi, MT- Deputi Metodologi dan Informasi Statistik BPS. BPS melakukan sensus Penduduk 2020 dan dilanjutkan dengan 2022 untuk melengkapi Data Demografi Masyarakat Indonesia berbasis NIK dari eKTP dari Data Kependudukan yang dikelola oleh ditjen Dukcapil. Mengingat Data adalah energi nya dan Aplikasi serta Sistem Pemerintah SPBE atau eGov adalah mesin analytics nya. Tanpa data yang akurat, holistik dan representative sulit membuat perencanaan pembangunan dan Sensus Penduduk yang dilakukan oleh BPS menjadi sangat strategis.

Keynote stakeholder Tim Koordinator SPBE maupun SDI menggambarkan pain point dari banyaknya proyek dan system SPBE atau eGov yang masih berupa silo, tumpang tindih dan tidak terhubung,  sehingga menjadi opportunity yang sangat besar bagi para High Tech Provider yang mendukung Websummit ini antara lain Informatika, Xeratic, DQLab, Aksata & Sandiguna.

Jika pada artikel Day 1 dibahas tantangan dan pain point terkait silo data yang masih berada di masing masing instansi seringkali tidak terhubung dengan data instansi yang lain.

Maka Day 2 ini lebih fokus pada aplikasi eGovernment atau SPBE yang juga tersebar di ratusan institusi Pemerintah Pusat dan Daerah, mungkin bukan karena ego sectoral, namun masing masing daerah ingin membangun daerahnya masing masing instansi tanpa mempelajari apakah sudah ada aplikasi sejenis di instansi yang lain.

Ministerial Keynote oleh Johnny G. Plate – Kementerian Kominfo RI, di sampaikan oleh Semuel A. Pangerapan, BSc., MM.- Dirjen Aplikasi Informatika. Sebagai anggota strategis dan penting dari Tim Koordinator SPBE atau eGov, dimana Kementrian Kominfo bertanggung jawab atas banyak tugas strategis menurut Perpres SPBE atau eGovernment antara lain:

1. Standar Interopabilitas data

2. Pusat Data Nasional

3.  Infrastruktur SPBE & jaringan Intra Pemerintah

4. Interopabilitas dan Sistem Penghubung Layanan Pemerintah.

Keynote Dirjen APTIKA memaparkan tugas Kominfo  merancang standar dan interopability 27,400 Aplikasi & Sistem Egov atau SPBE untuk meningkatkan layanan public yang berkualitas. Bayangkan saja tantangannya.

Tanggung jawab yang diserahkan kepada Kementerian Kominfo, khususnya Ditjen Aptika oleh Perpres 95 tahun 2018 tentang SPBE atau eGov sangat besar, dimana menyelenggarakan Pusat Data Nasional dan interopabilitas system layanan intansi pusat dan daerah,  mempunyai banyak tantangan mengingat banyaknya silo silo  instansi Pusat dan Daerah dalam supply chain Data Pemerintahan yang saling terpisah tanpa koordinasi, sehingga Perpres 95 tahun 2018 menjawab semua masalah ini. 

Paparan yang membuka wawasan tentang potret dari penyelenggaraan Pusat Data Nasional, Infrastruktur SPBE, Interopabilitas antar aplikasi di Pemerintah Pusat dan Daerah. Kepada para peserta Websummit & Tech Provider yang ingin berpartisipasi dengan Proyek & Kegiatan Pemerintah, Perpres SPBE mengatur mengenai Infrastruktur dari eGov atau SPBE antara lain: Jaringan & Pusat Data Nasional (PDN) & Clouds dibawah koordinasi Kominfo untuk konsolidasi 2,700 Pusat Data atau Ruang Server di Kementrian/ Lembaga & Pemda.

Prioritas layanan Pemerintah atau egovernment antara lain Data Sensus Penduduk, Peduli Lindungi (Satu Data Kesehatan); Satu Peta Indonesia & Data Spasial (BIG); Satu Data Kependudukan eKTP dari Dukcapil & Data eProcurement dari LKPP.

ABDI menyelenggarakan Websummit 1dataRI & eGovRI untuk memberi insight bagaimana strategisnya 2 Perpres SDI & SPBE, yang menjadi Topik Day 1 & 2. Juga besarnya alokasi anggaran Rp 2,1 Triliun (Pra Covid 19)  untuk program Transformasi Digital di Pemerintah. Informasi  berguna bagi para Provider Teknologi terkait Data Integritas, Data Governance, Interopability Aplikasi eGov & SPBE.

Tantangan Pemerintah adalah bagaimana interopabilitas, sharing aplikasi, integrasi, interopability & Revitalisasi SPBE (eGov) di 73 K/L, 500+ Pemda. Ini merupakan sebuah pekerjaan yg penuh tantangan dan pain point jangka panjang.

Banyaknya 2700 Pusat Data & Ruang Server & 27400 aplikasi tersebar diberbagai instansi Pemerintah yang tidak memiliki standard Tiers 4 & Keamanan ISO 27001 serta tidak terhubung (connectivity issue) membentuk banyaknya silo silo yang saling terpisah, tapi overlaping/tumpang tindih, sehingga tantangannya adalah Interopabilitas yang minim antar SPBE & aplikasi eGov serta utilitas yang rendah hanya 30%.

Dirjen APTIKA & Kementerian PAN-RB menginvetarisasi, menyeleksi aplikasi tersebar agar dapat di integrasi, dibagi pakai, disingkronkan &  di replikasi bagi semua instansi yang menbutuhkan, sehingga tidak perlu membangun system sendiri dari nol terjadi penghematan biaya & anggaran membangun SPBE.

Masa Depan 

Keynote Speech BIG tentang Walidata Data Geospasial dan Peta Tematik (IGT) serta Peta Dasar (IGD) dan Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) yang sangat penting untuk Pembangunan. Masyarakat kini banyak memanfaatkan Google Map atau Waze untuk bepergian, mendambakan harmonisasi dengan Peta Tematik & Peta Dasar dari BIG dengan peta global dari Google, Waze dengan Satelit GPS nya.

Metaverse SPBE (eGovernment) Memanfaatkan Algoritma AI & Data Spasial

Bagaimana masa depan SPBE atau eGov jika sudah memanfaatkan Algoritma AI memproses Data Geospasial & Map Tematik dari BIG berkoordinasi dengan Google Map & data GPS untuk membangun Metaverse SPBE masa depan di Indonesia. Mari kita menerawang teknologi masa depan Metaverse yang melibatkan AI Algorithma memproses Data Spasial BIG atau GPS.

Dari dua buah kegiatan kita dengan transformasi digital di Ruang Cyberspace dan Apps di Smarphone kita sebagai berikut:

  • Ketika kita melakukan Search diruang Cyberspace menggunakan  Google Search Apps, maka Algoritma AI untuk Crawling atau mencari dari  Google Search Engine  akan mencari keyword yang kita inginkan di CyberVerse atau Cyberspace (Internet).
  • Ketika kita sedang bergerak  atau Traveling dari Point A B di Google Map Apps atau Waze Apps di Smartphone kita,  maka data Geospasial  atau koordinat GPS di dunia nyata (universe) di smartphone , ketika kita bergerak, akan juga bergerak mengikuti dan  augmented  di CyberVerse (Google)  Map di HP kita dengan algoritma AI rendering menciptakan Real time Digital Twin, kombinasi antara GPS tracking Koordinat kita di dunia nyata & Cyberverse Map di Gadget kita. Sebetulnya ini sudah Metaverse tradisional yang menjadi cikal bakal Metaverse  Global Travel & Map Positioning yang lebih canggih di masa depan.
  • Dari kegiatan nomor 2, maka Avatar mobil kita akan bergerak secara realtime di  aplikasi Map (Peta) di smartphone kita mengikuti signal GPS dari HP kita yang juga bergerak didunia nyata (universe) dengan  memberikan geospasial/ positioning GPS data secara realtime.  
  • Algoritma AI diaplikasi Waze di HP kita akan melakukan rendering membuat sebuah virtual map di Smartphone kita, disebut juga Walled Garden Waze atau Google Map. Algoritma AI akan secara realtime menciptakan Virtual Background  (VB) di Walled Garden di HP kita, jika malam hari atau memasuki terowongan maka VB di HP kita akan menjadi gelap dan menjadi terang jika siang hari. Jika disekitar kita didunia nyata ada polisi atau teman Facebook disekitar Avatar kita atau jika jalan macet, maka Algoritma AI deprogram untuk memberi tahu pengguna smartphone, jug ajika mobil kita harus mengambil jalur alternative ganjil genap. Ini  adalah contoh Metaverse aplikasi seperti Waze, cikal bakal Global Travel & Map Positioning Metaverse di masa pendatang         

Bagaimana masa depan SPBE atau eGov memanfaatkan Algoritma AI memproses Data Geospasial & Map Tematik dari BIG berkoordinasi dengan Google Map & data GPS è membangun Metaverse SPBE masa depan di Indonesia.                                                   

Ke depan Informasi Geospasial Tematik (IGT) menjadi cikal bakal menuju MetaVerse dengan augmented informasi Geospasial dari dunia Nyata kedalam informasi Cyberverse berupa peta aplikasi seperti Google Map atau Waze di Handphone kita CyberVerse istilah ABDI untuk CyberSpace atau Internet Space. Kapan ini akan terjadi?

Websummit Satu Data Indonesia Day 1

Oleh Chairman ABDI Dr. Rudi Rusdiah, BE., MA

Building Hollistic Integrated & Trusted Data, Data Integrity & Satu Data Indonesia

Jakarta, ABDI – ABDI menyelenggarakan Websummit 1dataRI 2022 untuk kedua kalinya bersama Dirjen Dukcapil, Prof Dr Zudan Arif Fakrulloh sebagai penggagas acara Websummit mengingat Satu Data Kependudukan adalah mimpi Prof Zudan untuk mendukung Perpres 39/ 2019 tentang SDI (Satu Data Indonesia). Websummit SDI digelar selama dua hari dimana hari pertama fokus mendukung Perpres 39 / 2019 tentang SDI  dari sisi sektor Industri dan TIK, sementara, di hari kedua fokus mendukung Perpres 95 Tahun 2018 tentang SPBE (Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik) atau eGovernment (eGov).

ABDI melihat banyaknya tantangan dan pain point dari Data yang tumpang tindih, tidak terintegrasi dan tidak terkoneksi antara satu dengan yang lain menjadi silo data di 634 Sumber data yang dimonitor oleh Wali Data (Custodian) dari 87 K/L (Kementerian & Lembaga); 100+ BUMN dan 500+ Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi, Kabupaten dan Kota di seluruh penjuru tanah air. Belum lagi 100+ Sumber Data dari Kedubes & Konjen di seluruh dunia, membentuk Big Data yang sangat besar dan masih belum terintegrasi.  Untuk mendukung 634 Sumber Data di Pemerintahan, terdapat lebih dari 10,000 Walidata pendukung dan Puluhan ribu Produsen Data di supply chain SDI. Jadi memang SDI atau Big Data di Pemerintahan Indonesia luar biasa masif.

Satu Data Indonesia (SDI) merupakan wadah yang sangat strategis Presidential Regulation (Perpres) No 39 tahun 2019 pada Satu Data Indonesia (SDI) sangat penting untuk menyimpan Data Pemerintah dan Pelayanan Publik di banyak Kementerian (34), Pemerintah Daerah (500+), Badan Usaha Milik Negara (900+ BUMN & BUMD) & Kedutaan Besar Indonesia (130+) di seluruh dunia.   

Sebuah inisiatif dari Bapak Presiden Joko Widodo yang luar biasa untuk komunitas Data Science & Big Data di Indonesia.  Perpres SDI merupakan sebuah kebijakan pengelolaan data pemerintah yang bertujuan untuk mewujudkan big data yang berkualitas, terpercaya, mudah diakses, sesuai dengan standar metadata, akuntabel, tidak tumpang tindih dan dapat dibagi pakaikan, interoperabilitas antar Instansi di tingkat Pusat dan Daerah, BUMN serta Stakeholder Forum Satu Data Indonesia.

Data Kependudukan, eKTP sebagai primary key berbagai data dari Pajak, Keuangan, Transaksi Perbankan melalui proses eKYC, Survey Statistik mengingat Penduduk Indonesia dalam jumlah (270 juta) menempati peringkat ke-4 secara global berdasarkan data.go.id dengan teknologi Indonesia 4.0.

Tema pada Day 1 “Building Holistic Integrated & Trusted Data”.

Data Integrity & Satu Data Indonesia, Pada Websummit ini hadir Keynote terkait Harmonisasi & Integrasi, Data Kependudukan (Dirjen Dukcapil), Data Peduli Lindungi (KemKes), Data Spasial (Kepala BIG), Data Pertanahan (Dirjen Tata Ruang, Kementrian  ATR/BPN), Data Statistik ( Deputi BPS)  & Data eProcurment (LKPP atau Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah)  di  Era  Big Data, AI, Clouds, NFT, Data Center Localization & Demokratisasi Data ( oleh Dirjen APTIKA). 

ABDI juga merangkum diskusi High Level Keynote & Panelist sebagai Rekomendasi dan Laporan Prosiding Post-Satu Data Indonesia 2022 Web Summit di majalah Komite.id untuk disampaikan kepada pejabat Pemerintah, Bapak Presiden Joko Widodo; dan Menteri Kabinet.

ABDI sangat berterima kasih atas komitmen Dirjen Dukcapil, Prof Zudan Arif Fakrulloh yang menyelesaikan keynote nya di Mekah, disela acara Prof Zudan sedang menunaikan ibadah Haji di Mekkah.  Prof Zudan sangat mendukung acara Websummit SDI dengan mengirim pesan dan doa secara live dari Ka’bah Mekah kepada para peserta Websummit ABDI di tanah air. 

ABDI mengucapkan Selamat menunaikan ibadah Haji. Semoga ibadahnya penuh berkah, barokah dan menjadi haji yang mabrur. Websummit SDI sudah memasuki tahun kedua dan salah satu founder dan penggagasnya adalah Prof Dr Zudan yang juga menulis artikel dibuku ABDI dari edisi 2021.

Keynote Speech Prof Zudan yang insight full mengingat Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk 270 juta lebih, dan penduduk  terbanyak ke 4 di dunia sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17,000 pulau. Dirjen Dukcapil dengan semangat transparansinya sukses mencetak eKTP untuk 98% penduduk Indonesia atau 192 juta jiwa pada Des-2020. Big Data Kependudukan berisi 273 juta data WNI dengan 31 elemen data termasuk No NIK, No KK sebagai primary key berbagai data set layanan publik di Indonesia.  Sudah ada 5339 institusi yang berkolaborasi dengan Dirjen Dukcapil antara lain verifikasi elemen data untuk pelayanan publik.

Sebuah disrupsi yang luar biasa ketika Elemen Data Kependudukan RI oleh Ditjen Dukcapil di integrasikan dengan data geospasial dari BIG menciptakan sebuah dimensi baru Digital Twin menuju Metaverse.

Ministerial Keynote oleh Dr. Ir. H. Suharso Monoarfa, Menteri PPN / Kepala BAPPENAS RI   mendelegasikan keynote speech kepada Ir. Josaphat Rizal Primana, Msc,- Deputi Bidang Sarana & Prasarana yang sekaligus membuka acara Websummit Day 1.

Pada Perpres 39 tahun 2019 tentang SDI tema hari ini, Day 1 Bappenas sebagai Penyelenggara Portal SDI media sharing tingkat pusat Nasional dan Ketua Dewan Pengarah Forum Satu Data Indonesia (SDI) wadah koordinasi Wali Data, Produsen Data, Pembina Data dari ratusan Instansi Pusat & Daerah.

Pada Perpres 95 tahun 2018 tentang SPBE atau eGov tema Day 2, Menteri Bappenas bersama MenPAN RB, Ketua Tim Koordinator SPBE menyusun & memantau Rencana Induk SPBE dan Arsitektur SPBE berdasarkan RPJPN atau Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional dan Grand Design Reformasi Birokrasi oleh MenPAN RB

Keynote dari Bappenas sebagai Ketua Dewan Pengarah Forum Satu Data Indonesia Tingkat Pusat, yang tentu sangat bermakna bagi audience Websummit yang sedang berdiskusi tentang Satu Data Indonesia memasuki era Big Data, AI, NFT dan Metaverse, di mana Integritas & interopabilitas dari data menjadi sangat vital & strategis.  Tantangan yang sangat besar mengingat adanya 632 Walidata di Pemerintah RI ( 84 KL, 34 provinsi & 514 Kabupaten Kota dengan 10,000 Walidata Pendukung & puluhan ribu Unit Produsen Data. Sebuah Big Data Pemerintah Indonesia yang sangat massif dan luar biasa, negara dengan penduduk nomor 4 di dunia, di mana Perpres SDI sangat dibutuhkan dan strategis.

Keynote Bapak Setiaji, ST, MSI sangat menarik dibidang Kesehatan. Aplikasi Peduli Lindungi salah satu icon yang sukses dengan keikut sertaan 70 juta yang sudah scanning atau memindai dan mengunduh aplikasi QR Code aplikasi Peduli Lindungi untuk dapat akses masuk Mall atau Gedung.

Keynote berikutnya dari dua buah prominent bank yang strategis yaitu Bank BTN sebagai Bank BUMN yang menduduki ranking nomor satu untuk Pinjaman Mortgage di Asean, sekaligus sebagai Main sponsor Day 1 dikenal dengan BTN eHall.  Sedangkan yang kedua Bank Raya adalah Bank digital dari Bank Rakyat Indonesia atau BRI.

Inilah tantangan dari Big Data di Indonesia, sehingga bapak Presiden perlu mencanangkan Perpres SDI agar dapat menyelesaikan tantangan dan pain point seperti ini dengan tema dari Day 1. Salah satu alasan partisipasi sektor swasta membantu program Presiden Jokowi Satu Data Indonesia, ABDI sebagai Asosiasi Komunitas Industri berinisiatif menyelenggarakan Websummit dengan judul Satu Data Indonesia dan Tema dari Day 1 adalah untuk  Membangun Holistik Data Terpadu (Integrated) dan Terpercaya (Trusted) dengan Harmonisasi & Integrasi Data Kependudukan (Dukcapil); Data Peduli Lindungi (KemKes & BPJS); Data Spasial dan Peta Tematik ( Kepala BiG); Data Pertanahan (Dirjen ATR); Data Statistik (Deputi BPS) dan Data eProcurement (Kepala LKPP) yang semua nya hadir memberikan keynote di Day 1 dan Day 2 dari Websummit SDI 2022.

Tantangan ini sangat besar dan tidak mudah di selesaikan mengingat :

  • Adanya ego sektoral di mana masing masing instansi Pemerintah tingkat Pusat (K/L) dan tingkat Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten/ Kota) ingin berprestasi dalam membangun lingkungannya masing masing, sehingga pembangunan sering tidak terpadu, tanpa interkoneksi dan masing masing berjalan sendiri tapa koordinasi dan melihat apakah sudah ada pembangunan yang sejenis. Masing masing tanpa koordinasi membangun mulai dari nol atau dasar. Disini manfaat dan Perpres ini adalah mengajak masing masing institusi untuk saling berkolaborasi dan saling memanfaatkan system yang sudah dibangun agar tidak mulai membangun dari nol
  • Adanya ketakutan untuk sharing (berbagi pakai) data karena masalah security breach jika data itu di transmisikan keluar untuk kolaborasi dan misi integrasi data mengingat banyaknya data yang tercecer di DarkWeb oleh para hacker & pencuri data. Mengingat standar security sering belum diterapkan, sehingga kecurigaan kepada sesama institusi untuk berbagi pakai data nya antar instansi stakeholder Satu Data Indonesia. Dalam hal ini, peranan BSSN sebagai institusi yang menyelenggarakan keamanan data dan sertifikasi keamanan bagi para stakeholder menjadi penting untuk meningkatkan trust pada stakeholder yang sudah memiliki sertifikasi standar keamanan data untuk dapat sharing (berbagi pakai) dan berkolaborasi dalam Satu Data Indonesia.
  • Teknologi interkoneksi dan networking antar Sumber Data, Walidata dan Data Controller serta Pusat Data atau Ruang Server. Dalam Perpres 95/2018, Presiden Jokowi menunjuk Kementrian Kominfo untuk menyelenggarakan Pusat Data Nasional (PDN) untuk mensinergikan 2,700 Data Center atau Server room dari berbagai instansi Pemerintah baik Pusat atau Pemberintah Daerah yang banyak diantaranya belum memiliki standar keamanan sni iso 27001 dan standar Tiers 4 Data Center. Suatu tugas yang cukup challenging dan jangka panjang bagi Ditjen APTIKA dari Kementrian Komunikasi dan Informatika.

Prinsip yang dianut terkait Standard Data (ISO19115-3) Meta data (SNI8843-1), Interopabilitas data serta Kode Referensial dengan Prinsipal Key dan ini cukup kompleks apa lagi terkait dengan meta data.

Gambar diatas menunjukkan Supply Chain dari Stakeholder Penyelenggara SDI, yang dimulai dari Forum SDI Baik tingkat Pusat, Propinsi, Kab/Kota dari tingkat Perencanaan oleh Bappenas; Tingkat Pengumpulan data dari Pemilik Data (Owner) oleh Produsen data sesuai arahan Pembina Data, Pemprosesan Data oleh Data Controller; Pelaporan & Peyebarluasan Data di Portal SDI atau berkolaborasi dengan Pengguna Data; dan Pemeriksaan/Audit Data oleh Wali Data.

Bisa dibayangkan tantangan dari SDI ini mengingat ada 630+ walidata dan puluhan ribu pendukung Walidata, sehingga memang Websummit SDI ini diharapkan paling tidak,  dapat membantu Forum Satu Data Indonesia sebuah partisipasi dari komunitas & asosiasi Industri.

Metaverse SDI integrasi dengan Data Spasial BIG

Bagaimana masa depan dari SDI memasuki era Big Data, AI, NFT, dan kini dengan adanya trend  teknologi Metaverse, sebuah dunia (verse) yang menggabungkan beberapa dunia antara lain dunia nyata (universe) dengan koordinat GPS, dunia Internet sosial media (Cyberspace, ABDI menyebutnya sebagai CyberVerse) dengan  dunia Virtual Reality oleh algoritma AI (Artificial Intelligent).

Data Kependudukan misalnya, jika di integrasikan dengan Data Spasial  BIG atau GPS data dari US GPS Satelit, maka Data Kependudukan tersebut mempunyai koordinat GPS di dunia nyata, misalnya alamat pemegang KTP share lokasi dengan data GPS atau data Spasial BIG, menjadi favorit Milenial yang suka dengan konsep SharLoc.

Dari dua buah kegiatan kita dengan transformasi digital di Ruang Cyberspace dan Apps di Smarphone kita sebagai berikut:

  1. Ketika kita melakukan Search diruang Cyberspace menggunakan  Google Search Apps, maka Algoritma AI untuk Crawling atau mencari dari  Google Search Engine  akan mencari keyword yang kita inginkan di CyberVerse atau Cyberspace (Internet).
  2. Ketika kita sedang bergerak  atau Traveling dari Point A B di Google Map Apps atau Waze Apps di Smartphone kita,  maka data Geospasial  atau koordinat GPS di dunia nyata (universe) di smartphone , ketika kita bergerak, akan juga bergerak mengikuti dan  augmented  di CyberVerse (Google)  Map di HP kita dengan algoritma AI rendering menciptakan Real time Digital Twin , kombinasi antara GPS tracking Koordinat kita di dunia nyata & Cyberverse Map di Gadget kita. Sebetulnya ini sudah Metaverse tradisional yang menjadi cikal bakal Metaverse  Global Travel & Map Positioning yang lebih canggih di masa depan.

Dari kegiatan nomor 2, maka Avatar mobil kita akan bergerak secara realtime di  aplikasi Map (Peta) di smartphone kita mengikuti signal GPS dari HP kita yang juga bergerak didunia nyata (universe) dengan  memberikan geospasial/ positioning GPS data secara realtime.  

Algoritma AI diaplikasi Waze di HP kita akan melakukan rendering membuat sebuah virtual map di Smartphone kita, disebut juga Walled Garden Waze atau Google Map.  Algoritma AI akan secara realtime menciptakan  Virtual Background  (VB) di Walled Garden di HP kita, jika malam hari atau memasuki terowongan maka VB di HP kita akan menjadi gelap dan menjadi terang jika siang hari. Jika disekitar kita didunia nyata ada polisi atau teman Facebook disekitar Avatar kita atau jika jalan macet, maka Algoritma AI deprogram untuk memberi tahu pengguna smartphone, juga jika mobil kita harus mengambil jalur alternative ganjil genap.  Ini  adalah contoh Metaverse aplikasi seperti Waze, cikal bakal Global Travel & Map Positioning Metaverse dimasa pendatang                             

Di masa depan, bagaimana 1DataRI dalam hal ini Data Geospasial & Map Tematik dari BIG berkoordinasi dengan Google Map & data satelit GPS, membangun Metaverse SDI masa depan di Indonesia dengan data BIG

Seperti visi CEO Google/ Alphabet  Sundar Pichai: Mentransformasi Teknologi Google Map 2D jadi 3D dengan AI rendering & AR (Augmented Reality) dinamakan Immersive View yang notabene Metaverse.

Websummit Satu Data Indonesia 2022

“Di kegiatan Websummit Satu Data Indonesia tahun ini, kami lebih menonjolkan kepada kedua tema, yang mana hari pertama membahas terwujudnya Satu Data Indonesia yang terintegrasi, sementara hari kedua membahas tentang e-Government,”

Jakarta, ABDI – Era transformasi digital tentu menghadirkan peluang sekaligus tantangan. Bukan hanya pemerintah tetapi juga para pelaku industri untuk terus melakukan inovasi dan saling berkolaborasi mengikuti perkembangan zaman. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah terus berupaya mewujudkan tata kelola data dan pemerintahan yang efektif, efisien, bersih dan mudah dibagipakai.

Melalui kebijakan pemerintah yang berdasarkan pada Peraturan Presiden No. 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia (SDI), serta Peraturan Presiden No. 95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Asosiasi Big Data & AI (ABDI) menyelenggarakan Websummit Satu Data Indonesia sebagai platform diskusi kelompok bersama pemangku kepentingan untuk bersinergi dan berkolaborasi mewujudkan Satu Data Indonesia dengan mengusung tema besar ‘One Data & Digital Public Services For Golden Indonesia 2045’.

Lahirnya dua Perpres tersebut memiliki keterkaitan erat. Seperti dua sisi mata uang yang saling berhubungan, SPBE tidak dapat berjalan tanpa manajemen tata kelola data yang diatur dalam Perpres SDI. Dan sebaliknya Perpres SDI merupakan bagian terpenting dari SPBE.

Sebagai salah satu acara akbar yang dihelat kedua kalinya oleh ABDI, Websummit yang digelar selama dua hari pada tanggal 5 & 7 Juli 2022 ini menjadi kegiatan diskusi antar instansi pemerintah dan stakeholder sebagai upaya percepatan implementasi Satu Data Indonesia dalam pemulihan dan peningkatan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Peran daripada Satu Data ialah tata kelola data. Dalam hal ini, data dan informasi akan semakin banyak. Untuk memastikan arus informasi dan data dimanfaatkan secara baik dan bijak, maka memerlukan tata kelola supaya interopabilitas data menjadi penting.

Terkait hal tersebut, Pemerintah terus mendorong kebijakan Satu Data Indonesia untuk meningkatkan kualitas, akurasi, dan kemuktahiran Tata Kelola Data dalam perumusan kebijakan dan pemberian layanan publik. Tercantum di dalam Perpres SPBE yang mengamanatkan kepada semua instansi pemerintah untuk berperan serta dalam menerapkan SPBE.

kolaborasi SPBE dan SDI tentunya juga berperan dalam terwujudnya smart government. Salah satu langkahnya ialah menerapkan teknologi yang berorientasi pada kecepatan, ketepatan, dan peningkatan kualitas dalam penciptaan nilai tambah publik yang optimal. Namun perlu didukung sinergi dan kolaborasi yang melibatkan seluruh unsur pemerintah maupun mitra pembangunan.

“Di kegiatan Websummit Satu Data Indonesia tahun ini, kami lebih menonjolkan kepada kedua tema, yang mana hari pertama membahas terwujudnya Satu Data Indonesia yang terintegrasi, sementara hari kedua membahas tentang e-Government. Keduanya saling terhubung antara data dan e-Government,” ucap Chairman ABDI Rudi Rusdiah saat diwawancara Komite.id.

Dalam kegiatan tersebut, turut dihadiri Menteri PNN/Bappenas Dr. Ir. H. Suharso Monoarfa yang diwakili Deputi Bidang Sarana & Prasarana Bappenas Ir. Josaphat Rizal Primana, Menteri Pan-RB H. Tjahjo Kumolo, SH yang diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian pan-RB Rini Wijantini, SH., MPM, Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko yang diwakili Deputi III KSP Panutan S. Sulendrakusuma, Direktur Jenderal Dukcapil Prof. Dr. Zudan Arif Fakhrulloh, SH., MH, Kementerian Kominfo yang diwakili Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan, B.Sc., M.M.

Selain itu, juga terdapat Kementerian Agraria & Tata Ruang (ATR) RI Marsekal TNI (Purn) Dr. Hadi Tjahjanto, S.I.P., Kementerian Kesehatan yang diwakili Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Setiaji, ST., M.Si., Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Prof. Dr. Muh Aris Marfai, MSc., Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anas, M.Si., dan Kepala Badan Pusat Statistik Dr. Margo Yuwono, S.Si., M.Si., yang diwakili Deputi Metodologi dan Informasi Statistik BPS Dr. Eng. Imam Mahdi, MT.

Bukan hanya itu, hadir pula pembicara Data Management & Analytics Division Head Bank BTN Indra Hidayatullah, Data Governance & Privacy Domain Expert Asia Pasific Japan Informatica Jon Teo, CEO Bank Raya Indonesia Dr. Kaspar Situmorang, M.Sc., Head of Business Analytics Department, Enterprise Data Management Group Bank Mandiri Handika Fakhrizal Hakim, Director of Aksata E-KYC Solutions Gabriel Diana Sanjoto, Chief Marketing Officer BIGBOX Budi Agus Setiawan, S.T, dan Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi PT. BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Pramudya Iriawan Buntoro.

Selanjutnya, pada event Satu Data Indonesia 2022 masing-masing hari diberi tema berbeda, hari pertama (5/07/22) membahas “Building Holistic Integrated & Trusted Data” sementara hari kedua (7/07/22) dengan tema “Interoperability, Collaborative & Trusted eGovernment & Public Services (SPBE)”. Bagi kalian yang ingin mengikuti Websummit ini bisa langsung daftarkan diri kalian secara gratis di link ini https://bit.ly/1data-2022